MELACAK JEJAK SEJARAH
TRADISI PENCAK SILAT sudah berurat-berakar dikalangan masyarakat Indonesia sejak lama. Sebagaimana seni beladiri di negara-negara lain, pencak sitat yang merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.
Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bias menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan metalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilatuinya.
Berawal dari atiran pencak sitat Banjaran di Pesantren Binorong Banjarnegara pada tahun 1872, atiran ini kemudian berkembang menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru (pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada, akibat gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukannya sehingga ia menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan rezim colonial Belanda. Di Kauman inilah pendekar KH. Busyro Syuhada mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat.
Perkembangan kedua perguruan ini semakin hari
semakin pesat dengan pertambahan murid yang cukup banyak. Murid-murid dari
perguruan ini kemudian banyak menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil
(APS) untuk melawan penjajah, dan banyak yang gugur dalam perlawanan bersenjata.
Lahirnya pendekar-pendekar muda basil didikan perguruanCikaumandan Seranoman memungkinkan untuk mendirikan
perguruan- perguruan baru, yang di antaranya ialah Perguruan Kasegu pada tahun
1951. Atas desakan murid-murid dari Perguruan Kasegu inilah inisiatif untuk
menggabungkan semua perguruan sitat yang sealiran dimulai. Pada tahun 1963,
desakan itu semakin kuat, namun mendapatkan tentangan dari para ulama Kauman
dan para pendekar tua yang merasa terlangkahi. Dengan pendekatan yang intensif
dan dengan pertimbangan bahwa harus ada kekuatan fisik yang dimiliki ummat
Islam menghadapi kekuatan komunis yang melakukan provokasi terhadap ummat
Islam, maka gagasan untuk menyatukan kembali kekuatan-kekuatan perguruan yang
terserak ke datam satu kekuatan perguruandimulai.Seluruhperangkat
organisasional dipersiapkan, dan akhirnya disepakati untuk menggabungkan
kembali kekuatan-kekuatan perguruan yang terserak ke datam satu kekuatan
perguruan, yaitu mendirikan Perguruan Tapak Suci pada tanggal 31 Juli 1960 yang
merupakan keberlanjutan sejarah dari perguruan-perguruan sebelumnya.
Pada perkembangan selanjutnya, Perguruan Tapak Suci yang
berkedudukan di Yogyakarta akhirnya berkembang di Yogyakarta dan daerah- daerah
lainnya. Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, pada
tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak
Suci yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak
Suci yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia. Pada saat itulah berhasil
dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional,
dan Perguruan Tapak Suci dikem-bangkan lagi namanya
menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera
Muhammadiyah. Dan pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1967, Tapak Suci Putera
Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah,
karena Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mampu dijadikan wadah pengkaderan
Muhammadiyah.
PRINSIP DASAR ORGANISASI
Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di
lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an dan
As-sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan perkumputan dan perguruan seni
bela diri. Maksud dan tujuan Tapak Suci adatah sebagaiberikut:
1.Mendidik serta
membina ketangkasan dan ketrampilan pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia.
2.Memelihara kemurnian
pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang
dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral.
3.Mendidik dan membina
anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
4.Metalui seni beladiri
menggembirakan dan mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dalam usaha
mempertinggi ketahanan Nasional.
Pencapaian maksud dan
tujuan Tapak Suci tersebut dilakukan dengan upaya-upaya berikut:
1. Memperteguh iman,
menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlaq yang mulia
sesuai dengan ajaran Islam.
2. Menyelenggarakan
pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan Kader Muhammadiyah.
3. Menyelenggarakan
pembinaan seni Beladiri Indonesia.
4. Mengadakan
penggalian dan penelitian limu Seni Beladiri untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemajuan Seni Beladiri Indonesia.
5.Aktif datam lebaga
olahraga dan seni baik yang diadakan oleh Pemerintah maupun swasta yang tidak
menyimpang dari maksud dan tujuan Tapak Suci.
6. Menggembirakan
penyelenggaraan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan proporsi seni
beladiri.
7. Menyelenggarakan
pertandingan dan tomba serta pertemuanuntuk memperluas pengalaman dan
persaudaraan.
8. Menyelenggarakan
usaha lain yang dapat mewujudkan tercapainya meksud dan tujuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar